Monday 29 April 2013

Sekilas Transistor



Transistor terdiri dari kata transfer (perubahan) dan resistor (tahanan) yang artinya perubahan nilai tahanan. Transistor adalah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
 Transistor memiliki 3 elektroda/ kaki/terminal yaitu :
  • Basis (B)        = pengendali elektron
  • Collector (C) = penguras elektron
  • Emitor (E)     = sumber elektron
Transistor pada dasarnya terbentuk dari pertemuan dua buah dioda anti seri, maka transistor bipolar disebut juga sebagai junction transistor.
Sesuai susunan diodanya terdapat dua jenis transistor, yaitu :
  • NPN    ( Negatif Posistif Negatif )
  • PNP     ( Positif Negatif Positif )
Untuk membedakan transistor PNP dan NPN dapat dilihat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke dalam sedangkan pada transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.
Untuk dapat bekerja, sebuah transistor membutuhkan tegangan bias pada basisnya. Kebutuhan tegangan bias ini berkisar antara 0.5 sampai 0.7 Volt tergantung jenis dan bahan semikonduktor yang digunakan.
Untuk transistor NPN, tegangan bias pada basis harus lebih positif dari emitor. Dan untuk transistor PNP, tegangan bias pada basis harus lebih negatif dari emitor. Semakin tinggi arus bias pada basis, maka transistor semakin jenuh (semakin ON) dan tegangan kolektor-emitor (VCE) semakin rendah.

No comments:

Post a Comment