Transistor
terdiri dari kata transfer
(perubahan) dan resistor (tahanan) yang artinya perubahan nilai tahanan. Transistor
adalah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
sebagai fungsi lainnya.
Transistor
memiliki 3 elektroda/ kaki/terminal yaitu :
- Basis (B) = pengendali elektron
- Collector (C) = penguras elektron
- Emitor (E) = sumber elektron
Transistor pada dasarnya
terbentuk dari pertemuan dua buah dioda anti seri, maka transistor bipolar
disebut juga sebagai junction transistor.
Sesuai susunan diodanya terdapat dua jenis
transistor, yaitu :
- NPN ( Negatif Posistif Negatif )
- PNP ( Positif Negatif Positif )
Untuk membedakan transistor PNP dan NPN
dapat dilihat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak
panah mengarah ke dalam sedangkan pada transistor NPN arah panahnya mengarah ke
luar.
Untuk dapat bekerja, sebuah transistor
membutuhkan tegangan bias pada basisnya. Kebutuhan tegangan bias ini berkisar
antara 0.5 sampai 0.7 Volt tergantung jenis dan bahan semikonduktor
yang digunakan.
Untuk transistor NPN,
tegangan bias pada basis harus lebih positif dari emitor. Dan
untuk transistor PNP, tegangan bias pada basis harus lebih
negatif dari emitor. Semakin tinggi arus bias pada basis, maka
transistor semakin jenuh (semakin ON) dan tegangan kolektor-emitor (VCE)
semakin rendah.
No comments:
Post a Comment