Jenis trafo
berdasarkan kegunaannya
1. Trafo tenaga, ada 2 macam yaitu:
a. Trafo penaik tegangan (step
up)
Transformator
step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang
digunakan dalam transmisi jarak jauh.
b. Trafo penurun tegangan (step down)
Transformator
step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
2. Trafo pengukuran, ada 2
macam yaitu:
a. Trafo tegangan
Trafo
tegangan adalah trafo satu fasa step-down yang mentransformasi tegangan tinggi atau
tegangan menengah ke suatu tegangan rendah yang layak untuk perlengkapan
indikator, alatukur, relay, dan alat sinkronisasi serta berfungsi untuk
merubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan
Volt meter.. Hal ini dilakukan atas pertimbangan harga dan bahaya yang dapat
ditimbulkan tegangan tinggi. Tegangan perlengkapan seperti indikator, meter,
dan relay dirancang sama dengan tegangan terminal sekunder trafo tegangan.
b. Trafo arus
trafo arus igunakan untuk pengukuran arus yang besarnya
ratusan amper dari arus yang mengalir dalam jaringan tegangan tinggi. Disamping
untuk penguran arus, trafo arus jugadigunakan untuk pengukuran daya dan energi,
pengukuran jarak jauh dan relay proteksi. Kumparan primer trafo arus
dihubungkan seri dengan jaringan atau peralatan yang akan diukur arusnya,
sedang kumparan sekunder dihubungkan dengan meter atau relay proteksi. Pada
umumnya peralatan ukur dan relay membutuhkan arus 1 atau 5
Jenis trafo
berdasarkan letak kumparan
1. Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi
inti.
2. Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi
belitan
Trafo berdasarkan tenaganya
a. Trafo
distribusi : trafo 150/20 kV dan 70/20
kV.
b.
Interbus Transformator (IBT) : trafo 500/150 kV
dan 150/70 kV.
Jenis trafo
berdasarkan lilitannya
1. Autotransformator
Transformator
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu
berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan
sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator
biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator
jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder.
Selain
itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari
beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
2. Autotransformator variabel
Autotransformator
variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
3.
Transformator
isolasi
Transformator
isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa
desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi
kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua
kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah
banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
4. Current
Transformer
Current transformer sebenarnya
adalah suatu toroida. Lilitan primer dari suatu current transformer biasanya
berupa suatu bushing stem atau satu kabel yang berasal dari suatu alat objek
yang hendak di-indera oleh current transformer, lalu sisi lilitan sekunder
diumpankan pada satu ampermeter atau digunakan untuk keperluan proteksi.
5.
Transformator
tiga fase
Transformator
tiga fase sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus
satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan
lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).
Trafo
berdasarkan frekuensi kerjanya.:
1. Trafo
daya dengan frekuensi kerja 50 Hz
2. Trafo pendengaran dengan frekuensi kerja 20Hz – 20 KHz
3. Trafo MF dengan frekuensi 455 KHz
4. Trafo RF drengan frekuensi > 455KHZ
2. Trafo pendengaran dengan frekuensi kerja 20Hz – 20 KHz
3. Trafo MF dengan frekuensi 455 KHz
4. Trafo RF drengan frekuensi > 455KHZ
Transformator pulsa
Transformator
pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat
jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet
berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika
terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat
inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
No comments:
Post a Comment