Sunday 14 July 2013

Urak-arik telur dkk

Lagi puasa eh koki di rumah lg sakit, buka puasa pake apa nih. . . setelah observasi seluruh dapur dan ruang makan cari-cari yang bisa dimasak akhirnya muncullah secercah ide segar untuk menu buka puasa nanti : "bikin orak-arik aja deh". Mumpung resepnya bisa dibilang sukses daripada nanti lupa ya dicatet aja di blog.

bahan-bahan:
- telur ayam 3 butir
- bakso kotak, kornet atau sosis sekitar 150 gr
- bawang merah 5 siung
- bawang putih 2 siung
- cabe sesuai selera
- garam secukupnya
- gula secukupnya
- air 1 gelas
- saus tomat atau saus sambal
- saus tiram (optional)
- tomat masak 2-3 buah
- bawang daun 2-3 batang (optional)
- sayur secukupnya, bisa kubis, sawi atau paprika, sesuai selera

cara masak:
- rajang halus bawang merah, bawang putih, cabe dan daun bawang
- potong bakso kotak/sosis sesuai selera, jangan terlalu besar, kalo pake kornet gak usah diapa-apain dulu
- potong sayuran sesuai selera
- kocok telur dengan sedikit garam biar gak hambar
- buat telur orak-ariknya dulu, jangan terlalu kering lalu sisihkan dulu
- tumis bawang merah, bawang putih dan cabe sampai harum
- masukkan bakso/sosis/kornet dan telur orak-ariknya lalu aduk sebentar
- masukkan sayuran dan daun bawang lalu aduk lagi sebentar
- tambahkan air 1 gelar biar tidak gosong
- masukkan tomat yang udah diiris kecil-kecil
- tambahkan saus dan saus tiram 1 sdm, aduk sampai airnya menyusut
- setelah airnya menyusut matikan api lalu tambahkan gula dan garam secukupnya

untuk 4-5 porsi


Saus yang digunakan sedikit aja, jadi ditambahi dengan tomat asli. Jangan pake penyedap juga, cukup dengan gula dan garam. Biarpun cuma sedikit tapi paling tidak sudah berusahan untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan tambahan pada makanan lah demi kesehatan. . . masak tanpa penyedap tetap enak kog.

Kemarin sayur yang ada cuma kubis, dan karena saya gak suka kubis maka kubisnya dirajang sampai sehalus mungkin biar gak kerasa, dan ternyata sukses! Menu ini bisa buat ngakalin para keponakan kecil yang gak suka sayur lah sekali-sekali.

Wednesday 1 May 2013

SESSION DESCRIPTION PROTOCOL (SDP)



Session Description Protocol (SDP) adalah seperangkat aturan yang mendefinisikan bagaimana session multimedia dapat diatur untuk memungkinkan semua end user untuk berpartisipasi secara efektif dalam suatu session. SDP adalah format untuk menggambarkan parameter inisialisasi media streaming.
SDP dimaksudkan untuk menggambarkan session komunikasi multimedia untuk tujuan pengumuman session, undangan session, dan parameter negosiasi. SDP tidak mengirimkan media itu sendiri tetapi digunakan untuk melaksanakan negosiasi antar end user dari jenis media, format, dan semua properti terkait. Himpunan sifat dan parameter sering disebut profil session. SDP dirancang untuk diperluas untuk mendukung jenis dan format media baru.
SDP awalnya merupakan komponen Seccion Announcement Protocol (SAP), tetapi kemudian ditemukan kegunaan-kegunaan  lain dalam hubungannya dengan Real-time Transport Protocol (RTP), Real-time Streaming Protocol (RTSP), Session Initiation Protocol (SIP) dan bahkan sebagai Format mandiri untuk menggambarkan session multicast.

Deskripsi Session
Session digambarkan sebagai serangkaian field, satu per baris. Bentuk masing-masing field adalah sebagai berikut.

    <character> = <value>
Dimana <character> adalah sebuah karakter single case yang signifikan dan nilainya berupa teks terstruktur yang formatnya tergantung pada jenis atribut. Value tersebut biasanya berupa UTF-8 encoding. Penggunaan spasi tidak diperbolehkan baik sebelum maupun sesudah tanda “=”.
Dalam pesan SDP terdapat tiga bagian utama, perincian dari session tersebut, timing, dan deskripsi media. Setiap pesan dapat berisi beberapa timing dan deskripsi media. Nama yang digunakan merupakan suatu kode unik yang digunakan dalam membangun sintaksis terkait, yaitu dalam session, waktu, ataupun media.  
Dalam SDP, parameter session mencakup berbagai informasi seperti nama session, tanggal dan waktu di mana session tersebut akan dimulai, tujuan session, alamat atau port dari semua end user, format data yang akan digunakan dan bandwidth yang dibutuhkan untuk menjalankan pertukaran data secara efektif.
Value opsional ditentukan dengan tanda “= * dan setiap field-nya harus muncul dalam urutan di bawah ini.

Deskripsi
session
    v= (proto
col version number, saat ini hanya 0)
    o= (originator
and session identifier: username, id, version number, alamat jaringan)
    s= (session name: wajib
, minimal terdapat satu karakter UTF-8-encoded)
    i=* (
session title atau informasi pendek)
    u=* (URI deskripsi)
    e=* (
0 atau lebih alamat email dengan optional name of contacts)
    p=* (
0 atau lebih nomor telepon dengan optional name of contacts)
    c= (informasi koneksi
, tidak diperlukan jika telah disertakan dalam semua media) *
    b=* (
0 atau lebih baris informasi bandwidth)
    z=* (penyesuaian zona waktu)
    k=
* (encryption key)
    a=* (
0 atau lebih baris atribut session)

Keterangan Waktu (wajib)
    t= (waktu
suatu session aktif)
    r=* (
0 atau beberapa kali pengulangan)

Deskripsi media (jika ada)
    m= (nama media dan alamat transport)
    i=* (judul
media atau information field)
    c=* (informasi koneksi
, opsional jika telah disertakan pada session level)
    b=* (
0 atau lebih baris informasi bandwidth)
    k=
* (encryption key)
    a=* (
0 atau lebih media attribut lines , meng-override session attribut lines)

Berikut adalah contoh deskripsi session (dari RFC 4566). Deskripsi session ini telah diusulkan kepada client penerima (username "jdoe") yang meminta session dari host-nya yang terletak di alamat IPv4 10.47.16.5 untuk menjalankan session bernama "SDP Seminar" (di-announce secara terpisah oleh media server ) yang dideskripsikan oleh server SDP  dengan judul/title lengkapnya "Seminar melalui Session Deskription Protocol" (disertai dokumentasi PDF bahwa client bisa men-download secara terpisah jika memerlukan informasi lebih lanjut). Session ini juga berisi deskripsi dari dua non-interaktive (hanya menerima) media (audio dan video) yang merupakan bagian dari session yang diusulkan ini. Konten media yang tersedia (dalam contoh ini tanpa adanya secure access control yang jelas) pada media server host yang tersedia (ditunjukkan pada level parameter Session, yang memiliki contact bernama "Jane Doe" dan dapat dijangkau berdasarkan alamat emailnya), memancarkan dan mengirimkan kedua media streamnya menggunakan protokol RTP di atas UDP dalam basic RTP Audio Video Profile (RTP / AVP), dari alamat IPv4 multicast 224.2.17.12 (dengan IP Multicast Time to Live hingga 127 hops), dan menggunakan UDP port 49170 untuk media data stream audio di-encode-kan menggunakan RTP / AVP audio format 0 (yang pemetaannya ter-registeri di the IANA registry of standard RTP formats) dengan port UDP 49171 untuk control channel (ditambahkan secara implisit untuk RTP) , dan port UDP 51372 untuk data media dari video stream (di-encodemenngunakan server-defined RTP/AVP video format 99, dimana server SDP mendefinisikan dan memetakannya sebagai "video/h263-1998" media codec) yang terkait dengan UDP port 51373 untuk saluran kontrol (ditambahkan secara implisit untuk RTP):

    v= 0
    o= jdoe 2890844526 2890842807 IN IP4 10.47.16.5
    s= SDP Seminar
    i= Seminar
melalui Session Description Protocol
    u= http://www.example.com/seminars/sdp.pdf
    e= j.doe@example.com (Jane Doe)
    c= IN IP4 224.2.17.12/127
    t= 2873397496 2873404696
    a= recvonly
    m= audio yang 49.170 RTP/AVP 0
    m=
video 51.372 RTP/AVP 99
    a= rtpmap: 99 h263-1998/90000

Perhatikan bahwa deskripsi SDP hanya berisi deskripsi untuk pengguna "jdoe" dari media yang diusulkan oleh RTP / AVP server media yang terdeskripsi untuk session-nya. Meskipun tidak dijelaskan bagaimana user (atau user user agent-nya) mencapai server SDP untuk mendapatkan deskripsi tersebut. Tidak ditunjukkan pula apakah dan bagaimana "jdoe" mengenali session name "SDP Seminar" dan menemukan server SDP yang mengusulkan deskripsi ini (ini memerlukan protokol terpisah untuk SDP  Announcement dari session yang tersedia). Deskripsi SDP ini juga tidak menyebutkan apakah media tersebut akan dijalankan oleh user agent jdoe dan bagaimana caranya. Pada titik ini, RTP/AVP media server masih belum terjangkau oleh client untuk media tersebut.

Spesifikasi SDP juga tidak mengindikasikan transport protocol mana yang dapat dikirimi deskripsi SDP ini untuk client. Biasanya akan dikirim oleh server SAP dalam pesan announcement, tapi bisa juga disampaikan oleh web server, atau dikirim seperti dalam email attachment. Sebenarnya SDP bukan benar-benar merupakan sebuah protokol tetapi format pesan itu sendiri, dengan jenis kontennya sendiri. Konten akan valid untuk jangka waktu yang terbatas, deskripsi SDP berisi berbagai range tanggal validitas mana yang harus tersedia, disini digunakan  waktu start dan stop.

Atribut
SDP menggunakan atribut untuk memperpanjang protokol inti. Atribut dapat muncul dalam session atau media section. Atribut baru terkadang ditambahkan ke standar yang ada melalui regristasi dengan IANA.

Terdapat dua bentuk atribut:
    propert
y form : a=flag membawa properti Boolean sederhana dari media atau session.
    
value form        : a=atribut: valuemenyediakan parameter yang sudah bernama.

Dua atribut ini didefinisikan secara khusus:
    a=charset: encoding
    a=sdplang: Kode

 Absolute times direpresentasikan dalam Network Time Protocol (NTP) format (jumlah detik sejak tahun 1900). Jika waktu berhenti adalah 0 maka session adalah "tak terbatas." Jika waktu mulai juga nol maka session dianggap "permanen." Session tak terbatas dan permanen tidak dianjurkan tapi juga tidak dilarang. Interval dapat direpresentasikan dengan Network Time Protocol  atau dengan waktu yang diinputkan:  value and time units (days ('d'), hours ('h'), minutes ('m') and seconds ('s')) sequence.

Jadi pertemuan1  jam dari 10:00 UTC pada tanggal 1 Agustus 2010, dengan waktu pengulangan tunggal seminggu kemudian pada jam yang sama dapat direpresentasikan sebagai:
        t = 1280656800 1281265200
        r = 604800 3600 0

Atau menggunakan
:
        t = 1280656800 1281265200
        r = 7d 1h 0

Ketika waktu pengulangan ditentukan secar spesifik, waktu start untuk setiap pengulangan mungkin perlu disesuaikan sehingga akan dijalankan pada waktu yang sama berasarkan waktu setempat di zona waktu tertentu selama periode antara waktu mulai dan waktu berhenti (yang masih ditentukan dalam format NTP dalam UTC zona mutlak).

Monday 29 April 2013

Seni Rupa (Lanjutan)



Penggolongan Seni Rupa

Berdasarkan fungsi dan tujuan penciptaan seni rupa di golongkan menjadi 2 yaitu :

  • Seni Rupa Murni (Fine Art)
Yaitu seni yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spritual saja, lahir dari ekspresi jiwa pribadi tanpa tujuan material atau lainnya.

  • Seni Rupa Terapan (Applied Art)
Yaitu seni yang diciptakan lebih menitikberatkan pada fungsi dan kemudahan produksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi desain dan kriya.



Landasan Proses Mencipta Karya Seni Rupa

Terdapat 3 komponen dalam proses cipta sebagai landasan berkarya yaitu :
·         Tema atau ide, gagasan
·         Bentuk
·         Isi/makna

Berikut ini beberapa komponen seni dan  hubungan seni dengan kehidupan masyarakat:

1. Karya Seni
Benda seni secara langsung berkisar kepada karya seni itu sendiri. Apakah itu medium atau material karya seni yang menghasilkan suatu bentuk seni yang indah.

 2. Pencipta Seni (Seniman)
Seniman diartikan sebagai profesi seseorang dalam menciptakan atau menyusun karya seni. Seniman dapat juga diartikan sebagai manusia yang mengalami proses kreativitas atau proses imanjinasi, yaitu proses interaksi antara persepsi memori dan persepsi luar .

3. Ilmu Seni
Ilmu Seni merupakan pengetahuan tentang seni yang berupa teori. Ilmu seni berbeda dengan seni. Seni berbicara tentang penghayatan, sedangkan ilmu tentang pemahaman. Seni untuk dinikmati, sementara ilmu seni untuk memahami. Orang dapat ahli dalam menikmati seni, dan mampu menunjukkan karya seni yang baik, tetapi kalau ditanya mengapa sebuah karya seni bagus atau kurang bagus, belum tentu bisa menjawabnya.

4. Publikasi dan Pemasaran Seni
Publik seni menyentuh persoalan komunikasi karya seni terhadap masyarakat. Seni itu adalah publik, tanpa adanya orang lain yang menghayati karya seni maka karya seni itu tidak dapat berdiri senidi. Publikasi dan pemasaran seni terbagi atas tiga

1.Pameran
Pameran merupakan salah satu publikasi pemasaran seni, terutama pemasaran karya seni rupa dan desain.

2. Pertunjukan
Seni pertujukan melibatkan empat unsur yaitu waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

3. Media
Publikasi seni dengan media dapat memasarkan semua cabang seni baik seni pertunjukan maupun seni rupa. Media yang digunakan untuk publikasi seni adalah media cetak dan dapat juga dengan media elekronik.

5. Lembaga Seni
Lembaga seni adalah suatu kumpulan beberapa orang sehingga membentuk suatu kelompok seni, mempunyai tujuan yang sama untuk menyalurkan aspirasi dan ide seni.
Lembaga seni terbagi atas dua yaitu:

1. Lembaga komunitas seni
Komunita seni adalah sebuah perkumpulan orang-orang seni, memiliki kerterikatan dan memiliki tujuan bersama untuk mengembangkan seni secara bersama.
Kegiatan kesenian di komunitas pada dasarnya memakai sistem otodidak, kesenian berdarkan pengalaman bukan berdasrkan teori-teori seni. Dalam komunitas yang di utamakan adalah pengalaman dan keterampilan dalam berkesenian. Teori-teori seni tidak terlalu diperlukan selain dari pada teori pokok tentang praktek seni. Akan tetapi pada perkembanganya komunitas seni pada zaman sekarang ini juga menggunakan teori seni. karena banyak pendiri komunita seni adalah seniman-seniman akademis.

2. Lembaga pendidikan seni
Dalam lembaga pendidikan seni seniman bukan hanya di cetak sebagai seniman yang mampu berkarya dan mempunyai keahlian dalam berkarya. Akan tetapi seniman di tuntut harus mampu menjadi seniman akademis yang menguasai teori-teori seni secara terstruktur. Seniman selain berkarya harus mampu meneliti kesenian, menulis buku-buku seni, mengembangkan seni secara keilmuan dan mempertahankan seni secara ilmu pengetahuan.

6. Kritik Seni
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya.

7. Penikmat Seni
Penikmat seni adalah penghayat makna pengalaman kehidupan batiniah yang sadar akan ragam kemungkinan bentuk estetis ,yang sanggup mewadahi dan memacu terciptanya beragam makna dengan nilai-nilainya.

Semua komponen seni selalu berhubungan dengan kehidupan manusia. Karna karya seni adalah hasil ciptaan manusia, yang menikmatinya juga manusaia, mengkritiknya manusia. Karya seni tanpa penilainnya tidak ada nilannya. Karya seni yang di ciptkan besifat yatim piatu setelah selesai di buat maka teserah orang lain menilannya. Sehingga seni bersifat merdeka baik penciptanya, karyanya, penikmatnya, dan pengkritiny

Baca juga : Seni Rupa 

Seni Rupa



seni rupa adalah salam satu bentuk kesenian visual atau nyata yang hasil akhirnya bias diserap indra penglihat dan peraba, juga bias dirasakan kualitasnya(kasar, lunak, dsb). jenis seni rupa:
·         2 dimensi(dwimatra)
membentuk bidang yang memiliki ukuran panjang dan lebar, baik yang datar maupun melengkung. hanya bias dinikmati dari satu arah saja. misalnya: seni lukis, grafis, reklame, hiasan dekoratif.
·         3 dimensi(trimatra)
membentung suatu ruang yang punya volume dan massa. misalnya : seni patung, tanah liat, lilin, seni arsitektur.
  
Pengertian Gambar
 Menggambar adalah suatu kegiatan manusia untuk membuat gambar. yang dimaksud “gambar” ialah suatu wujud tiruan yang menyerupai sesuatu (orang, binatang, tumbuh-tumbuhan, alam, dan lain-lainnya), yang dibuat dengan alat-alat gambar, seperti: pensil, tinta, cat, crayon, dan lain-lain. bahkan kadang-kadang menggunakan alat potret yang hasilnya berupa gambar foto.
Hal ini tergantung dari bakat dan kecakapan seseorang untuk menyusun unsur-unsur gambar seperti garis, bidang, warna, dan bentuk, yang walaupun barupa bidang datar, tetapi kelihatan solah-olah berbentuk. Oleh sebab itu sebelum kita memulai menggambar, kita harus mengenal perengkapan menggambar yang akan kita gunakan.

Perlengkapan Menggambar
 1.      Kertas Gambar
Menggambar dimulai dengan memilih kertas. Ada bermacam jenis kertas, Kadang kita perlu memilih kertas yang permukaannya licin agar pena bisa meluncur dengan mudah. Sedangkan pada kesempatan yang lain kita membutuhkan kertas yang permukaannya kasar untuk alat pensil yang menghasilkan arsir yang kasar. Secara garis besar ada lima jenis kertas gambar.
 a.       Kertas yang murah
Karena murahnya kertas tersebut, kita lebih berani menggunakan secara bebas. Jenis kertas tersebut antara lain kertas stensil, atau kertas koran (yang dipakai untuk surat kabar), yang keduanya dapat dibeli dalam ukuran kuarto dibunkus secara rim-riman. Bahkan dapat juga digunakan kertas pembungkus makanan.
 b.      Buku lakar ukuran saku
Karena bentuknya yang kecil dan mudah dibawa ke mana-mana, mudah digunakan untuk corat-coret.
 c.       Kertas gambar yang baik
Kertas Padalarang. Dinamai kertas padalarang karena pabrik pertama di Indonesia yang membuat kertas jenis ini berada di kota Padalarang (Jawa Barat). Kertas jenis ini mempunyai permukaan yang agak kasar.
 d.      Kertas Manila
Jenis kertas ini lebih tebal kalau dibandingkan dengan kertas padalarang, dengan permukaannya yang licin dan halus cocok digunakan menggambar dengan cat air (water colour), tinta, spidol, atau cat poster.
 e.       Kertas Karton
umumnya karton lebih tebal dari kertas. Diantara jenis karton yang kita kenal ialah:
-          Karton biasa, ialah karton yang berwarna kekuning-kuningan atau keabu-abuan. Yang lebih tinggi mutunya biasanya lebih padat dan kaku. Dapat digunakan untuk menggambar dengan pastel atau krayon.
-          Karton hitam, dapat digunakan menggambar dengan latar yang gelap.
-          Karton dupleks, seuai dengan namanya karton ini berlapis dua. Kedua permukaannya berbeda warna, yang satu berwarna putih dan licin, sedangkan yang lainnya berwarna abu-abu agak kasar. Permukaan yang licin dapat digunakan menggambar dengan menggunakan cat air, sedang yang kasar dapat digunakan menggambar dengan menggunakan pensil, pastel, atau krayon.
Untuk permulaan menggambar gunakanlah kertas yang murah atau yang tidak terpakai. Ukuran tidak penting, tapi biasakanlah bekerja dengan menggunakan kertas ukuran lebar daripada yang terlalu kecil.

Alat Menggambar
 a.      Pensil hitam
Pensil hitam adalah alat menggambar yang lembut, tidak banyak memberi kedalaman. Tingkat kekerasannya bermacam-macam. untuk membedakannya biaanya kita kenal dengan melihat kode yang tercantum pada pangkal pensil, misalnya:
-          Kode B, 2B, 3B, 4B sampai dengan 7B. Makin B-nya (blacker and ablacker) kalau dicoretkan menimbulkan goresan makin lunak dan makin hitam.
-          Kode H (hard) berarti keras. Makin banyak H-nya makin keras. Pensil jenis ini biasanya digunakan untuk menggambar bangunan gedung.
-          Pensil berwarna, terdiri dari bermacam warna. Bahan pewarnanya mengandung lilin.
 b.      Konte (Carbonity)
Konte adalah alat yang lunak, terutama cocok untuk menggambar terang atau gelap. Garisnya hitam seperti beludru, dan tetap kusam sekalipun dibuat tebal, lebih kasar, daripada garis pensil. Konte dapat dipoting-poting sampai tiga sentimeter panjangnya. Potongan itu dapat digoreskan pada sisinya. untuk memperoleh tingkatan warna yang diinginkan, atau dapat digoreskan pada bagian ujungnya. Supaya tidak mudah selekeh (kptor) kita perlu berhati-hati menggunakan konte.Tetapi selekeh itu dat berguna dan bermanfaat jika kita buat dengan sengaja. Kita dapat menggosok konte dengan jari atau dusel. Gambar yang dibuat denagn pensil lunak atau konte harus disemprot dengan fiksatif unuk menjaga supaya jangan coreng-moreng. Menggambar dengan konte membutuhkan kertas yang kasar dan berserat.
  c.       Pastel (kapur pastel)
Disebut kapur pastel karena bentuknya seperti kapur tulis ukuran kecil. Karena mudah patah maka batangannya dibalut dengan kertas. Dapat digunakan pada sembarang kertas. Paling baik ubtuk menggambar wajah manusia.
 d.      Krayon
Krayon juga disebut oil crayon. Bentuk dan penggunaanya seperti pastel. Biasanya warnanya lebih cemerlang dari pastel. Karena zat pengikatnya mengandung lilin (lemak) maka kemungkinan pemakaiannya alat ini juga dapat dicelupkan pada minya terpentin, sehingga lukisan yang dibuat lebih mirip dengan lukisan cat minyak. Krayon juga dapat digunakan pada sembarang kertas.
 e.       Pena
Kita dapat menggambar dengan berbagai pena. Ada pena yang halus dan runcing, ada pena tulis model lama dengan gagang penanya, dan ada pena yang disebut pena buluh, karena batangnya berbentuk buluh. Menggambar dengan pena buluh sangat menyenangkan. Pena ini menyerap banyak tinta, dank arena itu dapat menghasilkan berbagai macam garis. Garis hitam pekat jika pena baru saja dicelupkan ke dalam tinta. Kemudian garis itu makin berangsur menjadi semakin muda atau abu-abu. Pena buluh dapat dibuat sendiri. Ambillah batang buluh bambu yang masih ada bukunya. Pada bagian ujungnya yang lain dikerat miring dengan pisau yang tajam dan hatinya dibuang. Ujungnya digunting agak miring. Kemudian pena diletakkan pada tumpu yang kokoh, dan dengan hati-hati buatlah celah ditengah-tengah dari ujungnya. untuk menahan tinta pada buluh pada waktu pemakainnya, sisipkan pias seng kecil yang dibentuk seperti huruf S. Pena bulu ayam dapt juga dibuat pena dengan cara yang sama. Sebagai latihan dapat juga dipakai pulpen atau bolpoin hitam. Buatlah coret-coretan secara bebas pada berbagai jenis kertas.
 f.       tinta
tinta yang biasa dipakai adalah tinta cina atau disebut tinta bak. disebut tinta cina karena biasanya digunakan menulis huruf cina, sedangkan disebut tinta bak karena bentuknya berupa benda padat berbentuk balok kecil. bias digunakan dengan pena, pena buluh, maupun kuas. sekarang sudah bias didapatkan tinta bak yang berupa cairan di took-toko buku.
g.      kuas
kuas cat air dan cat minyak bentuknya sama. bedanya kuas cat air bulunya lebih lembut danpenampangnya bulat sedangkan cat minyak ada yang bulat ada yang pipih.. kuas yang baik ujung bulunya lebih halus disbanding pangkalnya. jika dicelup di air maka ujungnya akan menyatu dan bias membuat garis yang kecil. jangan merendam ujung kuas dalam air karena ujungnya bias merebak

kaidah-kaidah komposisi
 komposisi berarti susunan, yaitu susunan unsure seni rupa(garis, bidang, warna, dan bentuk) yang diatur menjadi satu kesatuan karya seni rupa yang menarik.
1.      keseimbangan
keseimbangan ialah suatu kesan terhadap 2 unsur/ lebih yang tersusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan yang enak
 2.      irama/ritme
irama adalah penempatan unsure seni rupa yang berselang-seling dan berkesinambungan.
 3.      kontras
kontras terwujud jika antara unsure yang satu dengan yang lain berbeda jauh. ontras dipakai untuk menarik perhatian
 4.      harmoni/ selaras
dibilang harmonis jika antara unsure sama atau hamper sama/mirip.dalam harmonis ada perbedaan tapi tidak jauh.
 5.      keseimbangan/proporsi
adalah perbandingan bagian-bagian dengan keseluruhan.
 6.      kesatuan
adalah pengorganisasian berbagai elemen seni menjadi suatu satu kesatuan yang enak dipandang

unsur seni rupa
 1.      titik, merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda. Titik yang membesar biasa disebut bintik.
2.      garis, adalah gabungan titik-titik menjadi yang menjadi satu kesatuan. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya.
3.      bidang, area yang ukuran panjang dan lebarnya dibatasi oleh garis dibagian luarnya. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi. Bidang dasar dalam seni rupa antara lain: bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
4.      bentuk, adalah rupa suatu objek, bias organic, kaligrafis, dll
5.      gelap terang, adalah kesan cahaya yang memberikesan suatu bentuk 3 dimensi pada suatu karya 2 dimensi
6.      ruang, kesan suatu area yang punya volume pada suatu karya 2 dimensi
7.      tekstur, adalah sifat permukaan suatu bidang yang dapat ditangkap oleh indra kita, baik dari penglihatan maupun dengan sentuhan langsung.
8.      warna, adalah kesan yang ditimbulkan cahaya dan ditangkap oleh mata kita. Warna primer antara lain merah, biru dan kuning.

gambar sketsa
 sketsa adalah jenis gambar yang hanya berupa garis-garis saja, walaupun begitu gambar tsb sudah dianggap gambar jadi. untuk menggambar sketsa bias memakai pensil hitam, konte ataupun tinta hitam, sebaiknya tinta cina yang menggunakan pena atau lidi yang diruncingkan.
cara membuat sketsa:
·         tiap garis yang dibuat harus diperhitungkan karena garis yang salah tidak diperbolehkan untuk dihapus.
·         usahakan membuat garis yang tidak terputus-putus
·         untuk membuat garis lurus jangan menggunakan penggaris maupun alat bantu sejenisnya
·         untuk menyatakan bagian yang gelap gunakan garis tebal, sedangkan bagian yang terang menggunakan garis tipis

Baca juga: Seni Rupa (Lanjutan)